Fishing

BBM Langka, Angkot 'Mogok'

Rab01052024

Last updateKam, 04 Apr 2024 4am

bjb

Ekonomi

BBM Langka, Angkot 'Mogok'

Antrian pangjang di SPBU di Kuningan.

Kuningan Terkini - Semenjak 5 hari terakhir ini, warga Kuningan kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak di sejumlah SPBU khususnya jenis premium maupun pertamax. Mereka harus rela antre berjam-jam untuk mengisi tangki bahan bakarnya. Akibat kelangkaan tersebut memicu sejumlah supir angkot untuk tidak mengoperasikan angkutannya karena sulitnya mendapatkan bahan bakar. Pantauan di lapangan, pengemudi angkutan umum terpaksa menaikkan tarifnya hingga 20 persen.

"Wajar kalau tarif angkot naik, beli bensin aja harus antri 2-5 jam," kata Pupung, sopir angkot Ancaran-Ciledug saat ditemui KaTer, Selasa (26/8/2014).

Sulitnya memperoleh premium membuat angkot banyak yang nekat menggunakan pertamax. Namun, ternyata keputusan itu membuat mereka rugi sendiri karena biaya operasional naik dua kali sedangkan tarif angkot tetap. “Tadi banyak sopir angkot yang nekad beli pertamax. Soalnya mereka benar-benar kehabisan,” ucap petugas SPBU.

Sementara itu, Uri salah seorang sopir angkot memilih tidak akan menarik angkot daripada harus membeli pertamax. Baginya, membeli pertamax sama saja dengan bunuh diri. Sebab, harganya yang mahal tidak akan sebanding dengan pendapatan. “Emang ongkosnya mau berapa kalau kita menggunakan pertamax? Menggunakan premium saja yang tarifnya Rp 3.000 pendapatan minim,” keluhnya.

Dengan kondisi seperti ini satu-satunya cara adalah harus mau antre di SPBU. Meski memakan waktu tapi lebih baik dari pada membeli pertamax. “Saya sudah putuskan kalau tidak dapat premium lebih baik mogok. Kalau mereka yang tetap menggunakan pertamax itu urusan mereka,” tukasnya.

Sementara itu, Kossim Usman tukang ojek di Pasar Ciawigebang, akhirnya rela antre berjam-jam demi isi tangki motornya. Dia antre dengan sepeda motornya di SPBU 45505 Ciawigebang sejak pukul 09.00 pagi. "Sudah tiga jam saya di sini namun motor saya belum di isi bensin. Katanya sih premium kosong," katanya.

Meski Premium kosong di SPBU tersebut, namun baik sepeda motor, kendaraan pribadi, maupun kendaraan umum terlihat antre. Kendaraan tersebut ditinggalkan pengemudinya karena memilih berteduh di bawah pohon. Menurut Kosim, sejak BBM langka, terutama jenis Premium, di tingkat eceran harganya melambung hingga Rp 12 ribu per liter. Bahkan, ada penjual bensin eceran yang tidak menjualnya karena bensin itu dipakainya sendiri. Karena sulit mendapatkan Premium, Kossim pun menaikkan tarif ojeknya, dan banyak yang mogok ngojek karena sulitnya mendapatkan bensin.(AND)

Add comment


Security code
Refresh


Fishing