Kuningan Terkini - Banyaknya jabatan kosong baik eselon 2, 3 dan 4 di lingkup pemkab Kuningan, kembali disoal pemerhati kebijakan Kuningan, Sujarwo yang akrab disapa mang Ewo. Menurutnya, sudah seharusnya seorang Sekda bersikap netral, tidak berada dalam salah satu kubu.
“Setiap adanya wacana penyegaran posisi melalui mekanisme promosi, mutasi maupun rotasi jabatan, tidak harus muncul kegaduhan dan memacu kompetisi yang kurang sehat, hingga terbentuknya berbagai kubu,” kata mang Ewo, Senin (27/03/2023).
Dikatakan, para birokrat dilingkup Pemkab Kuningan yang menduduki jabatan pada berbagai tingkatan (eselon 4b hingga 2a), itu sebuah Amanah yang harus dipertanggung-jawabkan lahir bathin. Karena, pada hakekatnya semua jabatan pada setiap tingkatan, terutama eselon 2 b, memiliki derajat dan beban kerja yang sama, serta tak mengenal pameo SKPD 'basah atau kering'. Artinya, sangatlah tidak elok muncul kompetisi yang kurang sehat untuk memperebutkan SKPD yang dinilai 'sexy'.
“Sebagai Pembina Kepegawaian dengan mengoptimalkan fungsi Baperjakat, Saya yakin Bupati sudah mengantongi nama-nama stafnya yang dinilai layak menempati posisi apa. Keputusan dan Kebijakan penempatan seorang Birokrat pada posisi tertentu, idealnya sepenuhnya kita percayakan kepada Bupati sebagai pimpinan tertinggi lembaga eksekutif, juga sebaga pengguna dari para stafnya yang diberi kepercayaan,” paparnya.
Saat ini terang mang Ewo, mencuat asumsi telah muncul tiga kubu (versi obrolan kuliner), disinyalir hanya praduga yang kurang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Bupati selaku pimpinan tertinggi lembaga eksekutif harus bisa mayakinkan masyarakat, bahwa kubu itu tidak pernah ada.
“Guna mengeliminir munculnya berbagai isue serta persaingan diantara birokrat, tidak menunda pelaksanaan mutasi, rotasi dan promosi, menjadi solusi yang sangat patut dipertimbangkan. Sudah seharusnya seorang Sekda bersikap netral, tidak berada dalam salah satu kubu,” pungkasnya.(j’ly)