Politik
Relawan ‘Dulur Jokowi-JK’ Dideklarasikan
- Detail
- Diterbitkan pada Rabu, 18 Juni 2014 12:57
- Ditulis oleh Andry
- Dilihat: 27021
Kuningan (KaTer) - Sedikitnya 500 orang relawan Dulur Joko Widodo-Jusuf Kalla sewilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) mendeklarasikan diri di Aula Hotel Grage Sangkanhurip, Selasa (17/6/2014). Mereka siap iap memenangkan pasangan Jokowi-JK yang dikenal sederhana dan merakyat.
Koordinator relawan Dulur Jokowi-JK Ciayumajakuning, Dadang Hamdani kepada KaTer menuturkan, acara yang dikemas dalam pembekalan ini untuk memberikan pemahaman para relawan agar bisa menarik massa untuk memilih pasangan Jokowi-JK.
“Relawan yang datang merupakan perwakilan dari setiap kecamatan Ciayumajakuning. Jadi, ada sebanyak 134 kecamatan dikali 3 orang ditambah korda dari tiap kabupaten sebanyak 3 orang dan tokoh masyarakat setempat,” sebutnya.
Terkait target kemenangan Jokowi-JK di Kuningan, Dadang optimis bisa mendapat kemenangan untuk suara Jokowi-JK. Hal ini terlihat dari banyaknya relawan di Kuningan yang mendukung Jokowi-JK yang sudah bergerak. Untuk relawan Dulur Jokowi-JK di Bandung, sudah diseklarasikan beberapa minggu yang lalu.
“Target yang lain yakni para pemilih yang masih mengambang bisa memilih Jokowi-JK. Kita akan bekerja keras bersama-sama dengan para relawan kemenangan Jokowi-JK untuk meraih simpati masyarakat,” katanya.
Sementara, Ketua Relawan Dulur Jokowi-JK Jabar, Soma Gantika mengatakan, pihaknya menurunkan relawan yang berperan sebagai marketer guna memasarkan keunggulan pasangan tersebut kepada masyarakat di seluruh kecamatan.
"Kita bentuk koordinator di setiap kecamatan. Mereka dilatih sebelumnya. Bersama relawan di tiap desa dan kelurahan yang ikut dibentuk, kita memasarkan Jokowi-JK yang dikenal santun, ramah, dan merakyat," jelas Soma Gantika di sela-sela kegiatan.
Dijelaskan Soma, pilihan terhadap Jokowi-JK didasarkan pada chemistry. Tingkah laku Jokowi-JK dianggap menunjukan kedekatan dengan masyarakat. Pasangan Jokowi-JK juga bisa merepresentasikan budaya plural, santun, dan ramah. Jokowi-JK pun terlihat tegas. Tapi itu bukan berarti kasar atau keras, apalagi emosional.
“Tegas itu dalam artian kemampuan pemimpin dalam melakukan tindakan sesuai aturan tanpa pandang bulu," pungkasnya.(AND)
