Pemerintahan

GEMPUR: Gunung Ciremai Untuk Rakyat

Spanduk bertuliskan dijual teu dijual, gunung aing tong diganggu mewarnai aksi demo masyarakat lereng gunung Ciremai.

Kuningan (KaTer) - Aktivis Gerakan Massa Pejuang Untuk Rakyat (GEMPUR), Acep Desta Rostiyana menyatakan, Gunung Ciremai diperuntukan untuk rakyat bukan untuk asing. Karena, selama ini yang menjaga gunung adalah masyarakat sekitar lereng ciremai.

“Gunung ciremai pokoknya tidak boleh diganggu,” tegas Desta kepada Kuningan Terkini disela-sela aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Kuningan, Rabu (7/5/2014).

Fakta yang menyakitkan untuk rakyat kata Desta, Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) menutup wilayahnya dari keterlibatan masyarakat dengan dalih konservasi hutan. Namun, justru BTNGC lah yang membuka pintu selebar-lebarnya bagi perusahaan asing PT Jasa Daya Chevron.

“Dibuktikan dengan keluarnya WKP yang seluas 24.330 Ha dan sudah masuk Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kuningan tahun 2011 hingga tahun 2031. Hal itu adalah bentuk persengkongkolan penguasa dengan pemodal asing,” ujarnya.

Karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat Kuningan untuk bergerak bersama-sama menyelamatkan lingkungan dan budaya sunda dengan menuntut Pemda Kuningan. Yaitu, mengukuhkan kawasan hutan gunung ciremai sebagai hutan lindung yang memperluas tata kelola rakyat pada lingkungan dan sumberdaya kehidupannya.

“Kami mendukung masyarakat lereng ciremai untuk mendapatkan hak untuk mengelola dan mengambil hasil tanahnya,” terangnya. (DHE)


Fishing