Parlementaria
DPRD Beri Contoh “Buruk”
- Detail
- Diterbitkan pada Senin, 05 Maret 2018 11:53
- Ditulis oleh Tatang Azhari
- Dilihat: 93576
KUNINGAN TERKINI- Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kuningan, sepertinya masih dipandang sebelah mata oleh Komisi 1 DPRD Kuningan. Dijanjikan audiensi pukul 13.00, tiba di gedung wakil rakyat mereka harus gigit jari. Sebab pemberi janji, ternyata tidak ada di tempat. Ruang Komisi 1 kosong melompong. Praktis, kekecewaan muncul dari para pengurus Apdesi. Seperti ditumpahkan salah satu pengurusnya, Nabila Nuqi melalui laman facebook.
“Wajah-wajah kecewa. Di janji’in jam satu audensi bersama Komisi 1 DPRD Kuningan, tapi setelah kami 1 jam menunggu tak ada 1orang anggota komisi pun di sana (Gedung DPRD,red),” keluh dia, dengan lampiran photo bersama beberapa pengurus Apdesi dan pejabat Pemkab Kuningan terkait.
Menurut Nabila, mereka beralasan tengah ke lokasi bencana. Padahal mereka mengundang, mereka juga membuat jadwal, tetapi mereka juga tidak konsekwen. “Inilah contoh buruk. Tidak patut ditiru,” ucap dia.
Ia prihatin, DPRD telah menganggap Apdesi, atau para kepala desa tidak begitu penting. Padahal hadir juga kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi dari dinas, beserta inspektorat dan bagian tata pemerintahan. Apdesi sendiri datang ke DPRD sebagai tindaklanjut surat yang dikirimnya, lalu dijawab oleh anggota dewan terhormat. Seluruh aparat desa ingin berkeluh kesah terkait SKB 3 menteri yang dirasa memberatkan pemerintahan desa.
“Betul di Kuningan tengah ada bencana. Tentu memerlukan penanganan serius. Dan, itu bagian tugas anggota DPRD. Tetapi tidak berarti juga mengabaikan hal-hal lain. Apalagi keluhan ini, kami anggap penting,” tandasnya./tat
Comments
RSS feed for comments to this post