Hukum
Inspektorat Kuningan di Demo
- Detail
- Diterbitkan pada Rabu, 27 Maret 2019 15:10
- Ditulis oleh Bubud Sihabudin
- Dilihat: 20081
Kuningan Terkini- Sedikitnya 40 orang mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kuningan menyuarakan aspirasinya melalui demo di Depan Kantor Inspektorat, Jl R.E Martadinata, Rabu (27/03/2019). Mereka menuntut Inpektorat agar transparan dengan hasil audit kepegawaian dan menindak ASN yang indisipliner.
Ssambil membentangkan spanduk bertuliskan 3 tuntutan, mereka melakukan orasi agar menindak tegas ASN yang indisipliner serta menyarankan agar Inspektorat untuk segera bertobat. Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang dikawal ketat Dalmas Polres Kuningan, tidak bergeming dan terus berorasi di depan kantor Inspektorat hingga pihak inspektorat hadir menemui para pengunjuk rasa.
Setelah menunggu beberapa alama, akhirnya perwakilan Inspektorat baru bisa menemui pengunjuk rasa sekira pukul, 10.30 wib. "Bangun Inspektorat, jangan tidur terus. Buka mata, jangan sampai terjadi kong kalikong. Sebagai pengawas internal pemerintahan harus tegas menjalankan aturan, sehingga bisa bisa dipercaya masyarakat,” kata ketua IMM Kuningan, Muhamad Agung Tri Sutrisno dalam orasinya.
Mewakili Inspektorat, Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Aparatur, Drs. Ahmad Juber, M.Si membeberkan hasil kinerja lembaganya selama tahun 2017. Dimana terjadi penindakan kepada ASN yang indisipliner dengan sangsi bervariatif, mulai penahanan pangkat, penurunan pangkat, dan pemberhentian tidak hormat.
Usai mendengarkan pemaparan tersebut, akhirnya masa IMM membubarkan diri dengan tertib. Ketua IMM Kuningan, Agung mengaku tidak puas dengan kinerja dan penjelasan Inspektorat. "Kami belum puas dan berencana untuk mengadakan demo lanjutan demi mewujudkan good governance, pemerintahan yang bersih," ungkap Agung kepada kuninganterkini.com.
Setelah masa membubarkan diri, kepada awak media Ahmad Juber menjelaskan bukti kinerjanya. Dirinya mempertanyakan demo mahasiswa tersebut terutama kepada siapa dan dugaan apa sehingga pihaknya bisa melakukan tindakan. "Apa dugaan penyelewengannya, apa bukti-buktinya, jadi yang melapor dan terlapor harus jelas, supaya kami tindak" tandasnya. (Bubud Sihabudin)
